I'M UNITED

I'M UNITED
#IMAUNITED

Rabu, 12 Juni 2013

[Resensi Teenlit] Love Bracelet by Hanna Natasha


Judul: Love Bracelet
Pengarang: Hanna Natasha
Editor: Desmonia Ningrum
Pewajah sampul: Cecilia Hidayat
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 192 hlm ; 20 cm
Harga: RP37.000
Rilis: April 2013
ISBN: 978-979-22-9447-7

sudah di lihat gambar nya ?
yap! inilah teenlit yang baru saja aku dapatkan dari kekasihku. Namanyaaa (haruskah ku sebutkan?) . Baiklah sebut saja dia Joe Hart (nama kipper salah satu tim sepak bola favoritnya).
To the point aja , teenlit ini ceritanya sederhana , sama seperti kisah teenlit pada umumnya , bahkan yang satu ini bercerita mengenai 2 orang sahabat yang berpisah .
berikut ini adalah sinopsis nya untuk di ketahui ..

"Alvina terpaksa berpisah dengan Christy. Sahabatnya itu pindah ke Jerman. Tapi sebelum pergi , Christy berbagi gelang kembar dengan alvina.
Beberapa tahun kemudian , saat SMA , Alvina bertemu dengan Farell , murid baru yang langsung jadi perhatian para murid disana khususnya cewek. Anehnya, Alvina merasa tingkah laku Farell sangat mirip dengan Christy , sahabatnya.

Yang lebih aneh , Farell tahu soal kotak mainan yang dulu di sembunyikan Alvina bersama Christy di taman. Dan Alvina semakin heran saat menemukan gelang kembar milik Christy ada di ransel Farell.

Apakah Farell dan Christy memiliki hubungan ?
Atau mungkin Farell adalah Christy?"

begitulah sekilas sinopsis yang saya rangkum dari balik cover teenlit itu. menurut saya ceritanya cukup menyimpan misteri dan penuh tanda tanya.
saya tidak akan menceritakan lebih dalam mengenai cerita teenlit ini . saya ingin kalian membaca sendiri , dan tentunya dengan opini kalian masing-masing.
Terima kasih. :)

Ayam ? atau Bebek .. ?!?!?

Sepasang pengantin baru , tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah , seusai makan malam . Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara di kejauhan , "kuek! kuek!""dengar,"kata si istri,"itu pasti suara ayam.""bukan, bukan. itu suara bebek,"kata si suami."nggak , aku yakin itu ayam,"si istri berkeras."mustahil. suara ayam itu kukuruyuuuuuukk!',bebek itu 'kuek! kuek!' itu bebek, sayang," kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal kejengkelan."kuek! kuek!"terdengar lagi . "Nah, tuh ! itu suara bebek,"kata si suami."bukan,sayang ....itu ayam! aku yakin betul!"tandas si istri,sembari menghentakkan kaki."Dengar ya! itu a..da...lah...be....bek,B-E-B-E-K. Bebek! tau?!" si suami berkata gusar."tetapi itu ayam!" masih saja si istri  bersikeras."itu jelas-jelas bue...bek! kamu ini ... kamu ini...!" Terdengar lagi suara,"kuek! kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak di katakannya.Si istri sudah hampir menagis,"tetapi itu ayam....."Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya, dia teringat kenap dia menikahinya. wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, "maafkan aku, sayang. kurasa kamu benar. itu memang suara ayam kok.""terima kasih sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya."kuek! kuek! terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.Maksud dari cerita ini adalah , bahwa si suami akhirnya sadar ,: siapa yang peduli itu ayam atau bebek ? yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu. banyak pasangan yg bercerai hanya karna masalah sepele , padahal mereka tau betul apa alasan mereka menikah. tapi inilah sifat manusia , akan sadar jika orang terkasih sudah hampir meneteskan air mata :) semoga ini bisa menjadi pembuka pikiran dan hati kita :) 

sumber : novel Cacing dan Kotoran Kesayangannya

Yesus Sahabatku (kisah inspiratif dari Filipina)


Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : “Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?”

Andoy : “Ya, Bapa Pendeta!” balas Andoy sambil tersenyum.

Bpk.Pdt : “Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.

Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta.”

Bpk. Pdt : “sekarang apa yang akan kamu lakukan?”

Andoy : “Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus… sahabatku.”

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.

Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : “Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?

Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang”

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : “Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: “Halo Tuhan..Aku …’

4 Wanita : “Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!”

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: “Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya .”

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk … (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih…Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : ” Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?”

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : “Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku.”

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran…

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; “Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?” Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: “Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari.” Pdt. Agaton bertanya lagi: “Apa katanya ?”

“Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu” Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; “Apa yang dikatakannya ?”

Ayah Andoy menjawab; ” Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku.” Dan sang Ayah melanjutkan, “Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, “Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus.”

Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga … berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.


SUMBER : KASKUS.CO.ID

Selasa, 11 Juni 2013

Indonesia di mata Striker MU

Van Persie Kagumi Atmosfer Sepakbola Indonesia

Salah satu hal yang membuat Robin Van Persie berdecak kagum ketika menyambangi Indonesia adalah atmosfer sepakbola di tanah air.

Hal itu ia dapati ketika kemarin malam ini memimpin Belanda meladeni timnas Indonesia, puluhan ribu fans memadati stadion utama Gelora Bung Karno.

"Atmosfer pertandingan di sini menyenangkan. Selalu menyenangkan ketika Anda menyaksikan para penonton bertingkah dengan penuh antusias," ucap RVP pada wartawan.

Kemudian striker yang menjadi top skor English Premier League musim 2012-2013 itu ditanya hal yang ia pandang menyulitkan di duel yang berakhir 3-0 untuk kemenangan De Oranje kemarin.

"Saya merasa ini menjadi duel yang sulit ketika mendapati hawa yang ada amat panas. Para pemain menjadi kesulitan untuk bernafas," jawab mantan skipper Arsenal ini.